Minggu, 01 Januari 2012

PENGUMUMAN
Diumumkan kepada peserta kuliah Dasar Komputer kelas B dan D 2011/2012 Semester Ganjil diumumkan hal-hal berikut:

1. Semua peserta harus membuat Blog (sebagai Laporan Praktikum)
2. Membuat makalah yang dimasukkan ke Blog tersebut.
3. Makalah harus berisi: Judul, pendahuluan/masalah, isi (pembahasan), kesimpulan dan Pustaka. Isi yang hanya infomasi dan tidak disertai data akan mendapatkan nilai minimal.
4. Blog yang sudah dibuat harap diinformasikan ke: m_nur_ihsan@yahoo.com
5. Semua tugas harus selesai tiga hari sebelum ujian Daskom.
6. Harap diperhatikan.

Kamis, 02 Juli 2009

Sabtu, 13 Juni 2009

DIUMUMKAN KEPADA PESERTA KULIAH DASAR KOPMPUTER BEBERAPA HAL SBB.:
1. MAHASISWA BEBAS UJIAN AKHIR, SHOFIK SAMPURNA, Irmawan Aditya A.P (sampai 13 Juni 2009) .
2. TUGAS PEMBUATAN BLOG DAN MAKALAH DIMASUKKAN PALING AKHIR 25 JUNI
2009. NAMA MAHASISWA YANG BEBAS UJIAN AKAN DIUMUMKAN SECARA
BERKALA.
3. BAGI MAHASISWA YANG TERKENA PRESENSI (<80%>
MEMBUAT TULISAN (KENAPA PRESENSI KURANG) DAN DIMASUKKAN KE BLOG
BERSAMA TUGAS UJIAN. (Baru satu orang)
4. PEMBERITAHUAN NAMA BLOG HARAP DIKIRIM KE E-MAIL: m_nur_ihsan@yahoo.com
atau ihsan.mohnur@gmail.com
5. SEMUA MAHASISWA HARUS HADIR WAKTU UJIAN AKHIR SEMESTER 2 JULI 2009
UNTUK MENGISI ABSENSI DAN YANG TIDAK HADIR DIANGGAP TIDAK IKUT UJIAN.
6. HARAP DIPERHATIKAN.



MALANG, 13 JUNI 2009


PENGASUH

Selasa, 20 Januari 2009

FENOMENA GERHANA

Tanggal 26 Januari 2009 akan terjadi fenomena alam biasa yakni Gerhana Mahari Cincin (GMC). Marilah kita laksanakan sholat sunat Gerhana sesuai dengan anjuran Rasulullah S.A.W. Bila terjadi fenomena ini kita dilarang percaya bahwa Terjadinya Gerhana Matahari dan Bulan Karena Kematian Atau Kelahiran Seseorang.

Dari 'Abdullah bin 'Umar r.a. dari Rasulullah saw, bahwa beliau bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan tidaklah gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang, akan tetapi keduanya adalah sebagian dari tanda-tanda kebesaran Allah. Jika kalian melihatnya, maka kerjakanlah shalat (gerhana)," (HR Bukhari [1042 dan 3201] dan Muslim [914]).

Dari 'Abdullah bin 'Abbas r.a, ia berkata, "Rasulullah saw. bersabda, 'Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua dari banyak sekali tanda-tanda kebesaran Allah, tidaklah keduanya gerhana karena kematian dan kelahiran seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka berdzikirlah mengingat Allah'," (HR Bukhari [1052] dan Muslim [907]).

Dari 'Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw. berkhutbah di hadapan manusia dan berkata dalam khutbah beliau tentang gerhana matahari dan gerhana bulan, "Sesungguhnya keduanya merupakan dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, tidaklah gerhana itu terjadi karena kematian atau kelahiran seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka segeralah mengerjakan shalat (yakni shalat gerhana)," (HR Bukhari [3203] dan Muslim [901]).

Dari Abu Mas'ud r.a. dari Rasulullah saw. beliau bersabda, "Gerhana matahari dan bulan tidaklah karena kematian atau kelahiran seseorang, akan tetapi keduanya merupakan dua dari sekian banyak tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Jika kalian melihatnya, maka shalatlah," (HR Bukhari [3203] dan Muslim [911]).

Dari Abu Musa r.a, ia berkata, "Telah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah saw, beliau bergegas bangkit karena khawatir terjadi hari Kiamat. Beliau mendatangi masjid dan mengerjakan shalat dengan memanjangkan sepanjang-panjangnya qiyam, ruku' dan sujud. Belum pernah aku melihat beliau melakukan shalat seperti itu sebelumnya. Kemudian beliau bersabda, 'Sesungguhnya tanda-tanda kebesaran Allah yang Dia perlihatkan itu tidak terjadi karena kematian atau kelahiran seseorang. Akan tetapi Allah memperlihatkannya untuk menakut-nakuti hamba-Nya. Jika kalian melihat sesuatu daripadanya, maka bersegeralah mengingat-Nya dan berdo'a serta meminta ampun kepada-Nya'," (HR Muslim [912]).

Dari al-Mughirah bin Syu'bah r.a, ia berkata, "Telah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah saw. bertepatan pada hari wafatnya Ibrahim putera Rasulullah. Rasulullah saw. bersabda, 'Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua di antara tanda-tanda ke-besaran Allah. Tidaklah gerhana terjadi karena kematian dan kelahiran seseorang. Jika kalian melihatnya, maka berdo'alah kepada Allah dan shalatlah hingga gerhana itu selesai'," (HR Bukhari [1043] dan Muslim [915]).

Dari Abu Bakrah r.a, ia berkata, "Telah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah, beliau bergegas keluar sembari menyeret selendangnya hingga sampai di masjid. Orang-orang berdatangan mengikuti beliau lalu beliau shalat mengimami mereka dua rakaat hingga gerhana selesai. Kemudian beliau berkata, 'Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua di antara sekian banyak tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya tidaklah gerhana karena kematian seseorang. Jika terjadi gerhana, maka kerjakanlah shalat dan berdo'alah hingga gerhana selesai.' Hal itu beliau ucapkan karena putera beliau bernama Ibrahim baru saja wafat. Orang-orang mengatakan gerhana terjadi karena kematiannya," (HR Bukhari [1063]).

Dari 'Abdullah bin 'Amr r.a. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua di antara tanda-tanda kebesaran Allah. Jika keduanya mengalami gerhana, maka bersegeralah mengingat Allah," (Shahih, HR Abu Dawud [1194], Ibnu Khuzaimah [1389, 1392 dan 1393], Ahmad [II/159], al-Hakim [I/329], Ibnu Hibban [2838]).

Dari Jabir r.a, ia berkata, "Rasulullah saw. bersabda, 'Wahai sekalian manusia, sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua dari sekian banyak tanda-tanda kebesaran Allah, keduanya tidaklah gerhana karena kematian seseorang. Jika kalian melihat sesuatu darinya, maka laksanakanlah shalat (yakni shalat sunnat gerhana) sampai gerhana ituselesai'," (HR Muslim [904]).

Kandungan Bab:

Dahulu orang-orang Arab Jahiliyyah meyakini bahwasanya gerhana matahari atau gerhana bulan atau jatuhnya bintang dari gugusannya itu terjadi karena kematian seorang pembesar di muka bumi. Ini merupakan dusta dan kebohongan terhadap Allah SWT.
Bertepatan terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah saw. dengan wafatnya putera beliau bernama Ibrahim. Orang-orang menyangka bahwa gerhana itu terjadi karena wafatnya Ibrahim. Maka Rasulullah saw. bangkit men-jelaskan aqidah yang benar berkaitan dengan fenomena alam ini.

Bahwasanya matahari adalah salah satu tanda dari banyak sekali tanda-tanda kebesaran Allah yang diperlihatkan kepada para hamba supaya mereka takut. Bahwasanya gerhana itu tidaklah terjadi karena kematian atau kelahiran seseorang.

Jika orang-orang melihat sesuatu dari fenomena alam tersebut (yakni gerhana matahari atau gerhana bulan), maka mereka harus bersegera ke masjid untuk mengerjakan shalat Gerhana, berdzikir mengingat Allah, beristighfar, mengerjakan amal shalih seperti membebaskan budak, bershadaqah dan lain-lainnya hingga gerhana selesai.



Ringkasan Tata Cara Shalat Gerhana

- Hukum Shalat Gerhana
Hukumnya adalah sunnah muakkadah menurut kesepakatan ulama, berdasarkan dalil sunnah yang tsabit dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

- Waktu Shalat Gerhana
Yaitu sejak dimulainya gerhana sampai berakhirnya. Dalilnya adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Maka apabila engkau melihatnya -yaitu gerhana tersebut- maka shalatlah” (Muttafaqun alaihi)

Tidak disyariatkan shalat gerhana setelah gerhana itu selesai. Jika gerhana berakhir sebelum dia sempat shalat maka tidaklah disyariatkan shalat baginya.

- Sifat Shalat Gerhana
1. Dia shalat dua rakaat dengan mengeraskan bacaan -menurut pendapat ulama yang benar-
2. Dia membaca surat Al-fatihah dan surat yang panjang seperti surat Al-Baqarah atau yang seukuran
3. Lalu dia ruku’ dengan ruku’ yang panjang.
4. Setelah itu dia mengangkat kepalanya dari ruku dan membaca
“Sami’ Allahu liman hamidah rabbana lakal hamdu”
5. Lalu dia kembali membaca Al-Fatihah dan surat panjang yang lebih pendek dari surat pertama, seukuran Ali Imran.
6. Kemudian dia ruku’ dengan waktu ruku’ lebih pendek dari waktu ruku’ pertama.
7. Setelah itu dia angkat kepalanya dari ruku’ dan membaca, “Sami’ Allahu liman hamidah rabbana lakal hamdu, hamdan katsiran thayyiban mubarakan fiihi, mil’as samaai wa mil’al ardhi. Wa mil’a ma syi’ta min syai’in ba’du”
8. Lalu dia sujud dengan dua sujud yang panjang
9. Dia tidak panjangkan duduk di antara dua sujudnya
10. Kemudian dia kerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama dengan dua ruku dan dua sujud yang panjang.
11. Lalu dia bertasyahud, dan
12. Salam

Ini adalah sifat salat gerhana sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebagaimana yang diriwayatkan dari banyak jalan, di antaranya dari dua shahih (Shahih Al-Bukhari dan Muslim, lihat Al-Bukhari no. 1046, dan Muslim 2088)

- Disunnahkan untuk melaksanakannya secara berjamaah sebagaimana yang dilakukan rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Boleh pula dilaksanakan sendiri sebagaimana shalat sunnah lainnya, namun melakukannya secara berjamaah lebih afdhal.

- Disunnahkan pula untuk memberikan nasehat kepada jama’ah setelah shalat, memperingatkan mereka dari berbagai kelalaian dan memerintahkan mereka untuk memperbanyak doa dan istighfar.

- Apabila gerhana masih berlangsung setelah shalat selesai, maka hendaklah berdzikir kepada Allah dan berdoa sampai gerhana berakhir, dan tidak mengulang shalat. (Dan dalam hadits diperintahkan pula untuk bershadaqah -wr1).

- Apabila gerhana selesai dan dia masih shalat hendaknya dia sempurnakan shalatnya dengan khafifah (dipercepat), tidak berhenti shalat begitu saja.

Demikianlah beberapa point yang bias diperoleh dari pembahasan Syaikh Shalih bin Fauzan, Semoga bias bermanfaat.

Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar'iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi'i, 2006), hlm. 2/537-540.

Minggu, 18 Januari 2009

Selasa, 18 November 2008

Tugas manusia

Tiga Tugas Manusia

Bila semua yang dilakukan kita niatkan sebagai ibadah; sebagai sarana meraih ridha Allah, pasti hidup kita akan tenang. Saudaraku, satu hal penting dalam hidup adalah memiliki tujuan. Kita harus bisa menjawab: untuk apa kita hidup dan apa yang harus kita lakukan untuk mengisinya.

Memahami secara benar tujuan hidup, akan membuat semua yang kita lakukan lebih terarah, terfokus dan kita pun bisa terhindar dari perbuatan sia-sia. Orang yang memiliki tujuan, walau lambat jalannya, jauh lebih baik dari orang yang melakukan percepatan tapi tidak memiliki tujuan. Walau lambat, asal istikamah melangkah, insya Allah ia akan sampai ke tempat tujuan.

Setidaknya ada tiga tugas utama yang menanti kita, dan ke sanalah tujuan hidup kita arahkan. Tugas pertama adalah beribadah kepada Allah SWT. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku,” demikian firman Allah dalam QS Adz Dzaariyat [51] ayat 56. Jadi, kita adalah hamba Allah. Kita harus yakin tiada penguasa yang kekal abadi selain Allah. Kita harus yakin bahwa semua yang ada di dunia ini seratus persen ada dalam genggaman Allah. Juga, semua yang terjadi mutlak atas izin Allah. Hikmahnya, kita tidak boleh menjadi hamba apa pun, selain menjadi hamba Allah.

Saudaraku, bila semua yang dilakukan kita niatkan sebagai ibadah; sebagai sarana meraih ridha Allah, pasti hidup kita akan tenang. Jaminan Allah tidak akan tertukar. Masalahnya, sudah ikhlas atau belum niat kita; sudah benar atau belum ikhtiar kita?

Kedua, tugas sebagai khalifah. Allah Yang Mahamulia menjadikan kita sebagai khalifah atau wakil Allah di muka bumi. Maka, jangan pernah terbetik dalam pikiran untuk menyia-nyiakan amanah besar ini. Jangan pernah terpikir untuk bertindak setengah-setengah, delapan puluh persen, atau sembilan puluh persen. Lakukanlah seratus persen. Lakukan secara maksimal, agar hasil yang kita dapatkan maksimal pula.

Saudaraku, hidup hanya sekali. Maka lakukanlah yang terbaik, agar saat kematian kelak, kita tengah berada di puncak prestasi. Boleh jadi inilah rahasia mengapa Allah merahasiakan kematian kita. Tujuannya tidak lain agar kita bersungguh-sungguh dan melakukan yang terbaik kapan pun dan di mana pun. Kita harus maksimal dalam bekerja agar mendapatkan uang banyak. Kiat pun harus maksimal dalam belajar agar menjadi pintar. Tentu, semuanya bukan untuk memperkaya dan memintarkan diri, kita mampu mensejahterakan dan memintarkan orang lain. Kita cukup menjadi perantara saja. Jadilah manusia terbaik. Yaitu manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.

Ketiga, tugas untuk berdakwah. Saudaraku, di mana pun kita ada, kita harus berdakwah menyebarkan nilai-nilai Islam. Tentu, cara dakwah kita harus sesuai dengan tuntunan dari Rasulullah SAW. Setidaknya ada dua formula dakwah yang bisa kita terapkan, yaitu (1) menjadi bukti keindahan Islam. Akhlak kita harus mencerminkan nilai-nilai Islam, mulai dari cara makan, bergaul, berkata, bersikap, berkeluarga, hingga berpolitik harus bisa mencerminkan indahnya Islam. (2) Dakwah yang kita lakukan bukan untuk menghakimi, tapi untuk membantu; membantu orang yang tidak paham, menjadi paham Islam; membantu orang yang lupa menjadi ingat; membantu orang bodoh menjadi pintar; membantu orang lalai menjadi sungguh-sungguh, dst. Tugas kita hanyalah memberi peringatan. Wallahu a’lam

Selasa, 28 Oktober 2008

PENGARUH MOTILITAS DAN PENGENCER TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA SELAMA PEMBEKUAN

PENGARUH MOTILITAS DAN PENGENCER TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA SELAMA PEMBEKUAN
Oleh :
Moh Nur Ihsan
Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang

Abstrak
Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kualitas (motilitas dan integritas membran) spermatozoa sapi selama dibekukan menggunakan berbagai pengencer dan motilitas semen segar, telah dilakukan. Diharapkan dari penelitian ini akan dapat menentukan pengencer dan motilitas spermatozoa sebelum diencerkan terbaik selama proses pembekuan.
Penelitian dilakukan dengan metode percobaan, menggunakan sampel semen sapi Madura. Semen segar dengan tiga motilitas (>70%, 60-65% dan <60%) dan pengenceran menggunakan pengencer tris amino methan dan skim milk kuning telur digunakan sebagai perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang 10 kali. Evaluasi kualitas semen dilakukan sebelum dan setelah pembekuan dengan melihat motilitas dan integritas membran spermatozoa. Data yang terkumpul dianalisis dengan sidik ragam dan uji Khi-kuadrat.
Disimpulkan bahwa pengencer dan motilitas semen segar berpengaruh sangat nyata terhadap kualitas (motilitas dan integritas membran) spermatozoa sebelum dan setelah pembekuan. Motilitas spermatozoa sebelum diencerkan yang dapat memberikan hasil yang optimal untuk mempertahankan motilitas dan integritas membran spermatozoa Sapi Madura selama pembekuan adalah minimal 60 persen. Pengencer Tris amino methan kuning telur dan pengencer Susu Skim merupakan pengencer yang baik untuk mempertahankan motilitas dan integritas membran spermatozoa selala pembekuan.

Kata Kunci: Tris amino methan, susu skim, motilitas dan integritas membran spermatozoa

INFLUENCE OF MOTLITY AND DILUTER TO SPERM QUALITY DURING FREEZING

ABSTRACT
The research with aim to study quality (motility and membran integrity) sperm during freezing use diluted by various diluter and different fresh semen motility was carry out. It was expected give information about the best level of motility sperm before diluted and semen bull diluter during freezing.
Research was conducted by experiment method, with bull Madura semen sample. Fresh semen with three motilities (>70%, 60-65% and <60%) and diluted with egg yolk tris amino methan and skim milk diluter as treatment with 10 replications. Motility and integrity of sperm evaluated before and after freezing. The obtained data analyzed with analysis of variances and Chi-square test.
It was concluded that diluter and fresh semen motility on motility and membran integrity sperm before and after freezing was significant different. The best utility motility sperm before diluted on motility and integrity sperm for freezing semen is 60 percent.Tris amino methan and skim milk is good diluter for maintain motility and membran integrity sperm during freezing.

Keywords: Tris amino methan, skim milk, motililty and membran integrity sperm..